Lima Area Kawasan Bebas Kendaraan di Bandung

jalan-dago CAR FREE DAY – Hari bebas kendaraan bermotor di Kota Bandung yang akan digelar mulai 30 Mei, ternyata tidak hanya dilakukan di Jalan Ir H Juanda (Dago) saja. Namun program yang merupakan bagian dari pencanangan Balad Kuring dan menyambut Hari Lingkungan Hidup pada 5 Juni itu akan dilakukan di Jalan Dago, Lingkar Selatan, Supratman, Asia Afrika Afrika, dan Cipaganti.

"Kita juga sedang berupaya untuk melakukan hal sama di semua kabupaten/kota yang ada di Jabar. Karena tanggal 30 Mei itu merupakan pencanangan Balad Kuring se-Jabar," kata Anindito yang akrab disapa Dodi selaku Koordinator Balad Kuring kepada wartawan di Aula Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar, Jalan Naripan, Jumat (8/5).

Ruas-ruas Jalan yang diakan ditutup itu, lanjut Dodi, yakni Jalan Ir H Juanda mulai dari perempatan simpang hingga bawah Tol Paspati, kemudian di Jalan lingkar selatan  mulai dari perempatan Tegallega hingga Pertigaan Laswi-Sukabumi.

Lalu di Jalan Supratman mulai perempatan Jalan A Yani hingga pertigaaan Supratman-Diponegoro. Serta di Jalan Asia Afrikan dan Jalan Cipaganti yang belum dipastikan batasan ruas jalannya yang akan tertutup bagi kendaraan bermotor.

"Semua soal prosedurnya masih dalam proses, tapi sebagian sudah dilakukan termasuk sudah diketahuinya pihak pemerintah seperti Pemprov dan BPLHD Jabar. Bahkan Dishub juga sekarang ini sedang terus mengkaji agar koridor jalan yang akan ditutup bagi kendaraan bermotor itu tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang sifatnya urgent," kata Dodi.

Warga sendiri menyambut baik pencanangan Car Free Day "Saya sangat setuju tapi pemerintah harus konsekuen sepanjang Car Free Day harus benar-benar menjadi udara bersih jangan dipenuhi pedagang karena akan menimbulkan kekumuhan," ujar Rangga (25) warga Cikapayang.

Adapun Store Manager Kartika Sari Hernawan dengan berat hati menyetujui karena sebagai warga Kota Bandung harus mendukung pemerintah. Menurutnya bagi toko yang memiliki satu  pintu bakal menimbulkan masalah  "Pengiriman kue pukul 06.30 tak masalah karena jalan masih dibuka, tapi pengiriman pada pukul 09.00 harus dipikul dengan jalan kaki dengan barang sangat banyak, mohon Pemkot memberikan toleransi khusus mobil barang Kartika Sari," pinta  Irwan.

Para pemilik factory outlet sebagian menyetujui dengan harapan adanya para pejalan mampir ke tokonya. "Kalau ditutup senang, mudah-mudah yang berbelanja meningkat daripada setiap akhir pekan macet bikin pusing," ujar Wiwin Kurnaisih, Akunting FO Selection. (ddh/tsm/tribunjabar/rd)

Tinggalkan komentar